Kamis, 08 September 2011

Rudi Soedjarwo Jatuh Hati kepada Pramuka

Karena membuat film Lima Elang, sutradara Rudi Soedjarwo jatuh hati kepada dunia Pramuka, yang sebelumnya tak pernah disentuhnya.  .
“Gila ya Pramuka. Saya baru sadar, semua elemen yang dibutuhkan untuk pendidikan anak ada di situ. Outdoor, leadership, persahabatan, team work. Plus, satu yang benar-benar enggak ada di kegiatan lain, Pramuka mengajarkan nasionalisme,” ujar Rudi, yang baru saja membuat film bertema dunia Pramuka, Lima Elang.
Padahal, sebagaimana diungkapkan oleh Rudi, baru pertama kali ini lah ia bersentuhan langsung dengan dunia Pramuka. “Di film itu, dari pembuatan naskah sampai produksi melibatkan konsultasi dengan nara sumber dari Gerakan Pramuka,” ujar Rudi lagi.
Sewaktu kecil, Rudi memang tidak menjadi anggota Pramuka. “Saya ini pemalu sebetulnya. Enggak PD (percaya diri) dan minder. Betul! Saya dulu hobi latihan karate. Saya baru berani dan lancar berbicara di depan umum ketika saya sudah kuliah. Tambah lancar karena film,” terang Rudi.
Kini, dengan menjadi sutradara Lima Elang, Rudi melihat bahwa elemen lengkap yang dimiliki oleh Pramuka dan diberikan kepada para anggotanya sejak masih berusia kanak-kanak bisa menjadi modal penting bagi mereka untuk membina kehidupan sosial di masa depan.
“Kalau dari kecil diarahkan, nanti dewasanya terbiasa pandai dan percaya diri dalam bersosialisasi. Misalnya, dalam berbicara, meski enggak ngerti apa yang diomongkan, kalau PD dan bisa membawakan, ya punya nilai lebih sendiri,” sambungnya. “Ternyata pramuka enggak membosankan seperti yang saya bayangkan. Rekomendasi deh buat anak saya, he he he,” tutupnya.(Sumber Berita: http://nasional.kompas.com)

Rabu, 07 September 2011

SBY: Pramuka Harus Punya Daya Saing yang Tangguh

Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi pembina upacara pada peringatan Hari Pramuka ke-50 rahun yang dilangsungkan hari ini, Minggu (14/8/2011), di lapangan Gajah Mada, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur.
SBY berharap, tema besar peringatan Hari Pramuka ke-50, yaitu “Satu Pramuka untuk Satu Indonesia, Jayalah Indonesia,” dan dengan sub tema “Pramuka Penyelamat Generasi Muda” dengan motto “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan”, dapat dijadikan momentum untuk menumbuhkan karakter yang kuat dan berakhlak mulia pada seluruh generasi muda.
“Semoga peringatan setengah abad gerakan Pramuka ini dapat menjadi momentum untuk menumbuhkan bakat dan peran dalam membangun tunas muda yang berahklak mulia, kuat dan mempunyai daya saing yang tangguh,” kata SBY, yang juga tercatat sebagai anggota Pramuka Utama ini.
Dalam pidatonya, SBY menyampaikan gerakan Pramuka lahir sebagai satu-satunya organisasi yang mengedepankan budi pekerti mulia, semangat pratriotik dan bela negara. Ia menambahkan, sejarah telah mencatat dalam tinta emas, akan peran penting Pramuka sejak zaman kolonial hingga saat ini.
Dalam era pembangunan, sambungnya, gerakan Pramuka selalu mengambil tema besar untuk membangun pendidikan karakter. Menurutnya, Pramuka selalu relevan dengan perkembangan jaman dan memeiliki peran konstruksi untuk mencetak generasi muda yang berahklak mulia, kuat dan mempunyai daya saing yang tangguh.
“Kenapa pendidikan karakter sangat penting? Negara kita yang luas didirikan dengan pengorbanan besar para pendahulu kita. Hanya karakter yang mampu mengikat keragaman ini dengan rasa, paham dan semangat kebangsaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, bangsa Indonesia dapat tegak berdiri karena memiliki karakter pejuang dan tidak kenal kata menyerah. Baik itu ketika melawan penjajah, melawan kemiskinan, bangkit dari bencana alam dan lain sebagainya.
“Meskipun selalu ada tantangan, kita selalu teguh bersatu,” katanya.
Ia juga mengingatkan, sesungguhnya Indonesia adalah bangsa yang berbudi luhur, ramah, toleran dan penuh tenggang rasa dalam hubungan bernegara. “Itulah karakter tinggi yang harus kita gelorakan, kita jaga dan tidak boleh berubah serta mengalami erosi,” tandasnya.
Untuk itu, sambungnya, Presiden mengatakan, dirinya mendorong agar Pramuka melakukan revitalisasi. Melalui revitalisasi, diharapkan dapat meningkatkan fungsi dan eksistensi untuk mencetak para anggotanya agar lebih berkualitas. Menurutnya, banyak dukungan dan sumbangan dari pemerintah untuk mendorong revitalisasi Pramuka tersebut.
“Mari kita manfaatkan organisasi dan manajemen Pramuka. Ciptakan terobosan dan variasi untuk menciptakan program dan kedepankan materi semangat bela negara,” pungkasnya.


Sumber : http://www.pramuka.or.id/news/2011/08/15/sby-pramuka-harus-punya-daya-saing-yang-tangguh/

Minggu, 04 September 2011

Pramuka Salah Satu Benteng Hambat Narkoba – Berita Edukasi

Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam, mengatakan organisasi gerakan pramuka merupakan salah satu organisasi yang menjadi benteng penghambat generasi muda dari bahayanya Narkotika dan obat terlarang (narkoba).
“Masalah narkotika dan obat-obatan terlarang, pergaulan bebas, efek negatif globalisasi, kerusakan lingkungan, tawuran antar pelajar/mahasiswa dan lain-lainnya, sesungguhnya perlu kita carikan solusinya,” kata Gubernur di Kendari, Minggu.
Gubernur Sultra menyampaikan itu saat menjadi inspektur Upacara pada peringatan hari pramuka ke-50 tingkat Sultra di pelataran Rujab Gubernur Sultra.
Menurutnya, sebagai langkah preventif, pramuka sebagai organisasi kepanduan dapat menjadi salah satu solusi dalam berbagai permasalahan tersebut.
“Kepada adik-adik pramuka, saya imbau agar tetap aktif melakukan kegiatan yang bermanfaat, jauhi narkoba dan pergaulan bebas, jagalah alam dan lingkungan kita untuk mengantisipasi global warning,” kata gubernur yang juga merupakan ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) gerakan pramuka Sultra dihadapan sekitar 1.500 anggota pramuka yang menjadi peserta upacara.
Ia mengatakan, dalam pengabdian selama 50 tahun ini, gerakan pramuka tidak hanya telah menunjukan pencapaian yang membanggakan bangsa, namun juga menggambarkan betapa peran pemuda dan gerakan kepanduan dalam menjadi salah satu instrumen pembangunan bangsa.
Menurut Nur Alam, untuk membantu pengembangan fasilitas gerakan pramuka di daerah ini, maka pemerintah Sultra telah mengalokasikan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan segera akan merelokasi kantor pramuka yang lama dan Pusdiklat Gerakan Pramuka, yang akan dibangun di kompleks perkantoran gubernur Sultra.
“Dengan kehadiran dukungan pemerintah provinsi tersebut, saya harapkan gerakan pramuka Sultra dapat semakin tumbuh layaknya tunas kelapa dan bermanfat bagi masyarakat luas di Sultra,” katanya.
Ia menjelaskan, eksistensi pramuka yang telah berlangsung hingga lima dekade ini, menyiratkan bahwa gerakan kepanduan dari era sebelum kemerdekaan hingga sekarang, bertindak sebagai sumbu pengobar semangat dalam kemajuan bangsa Indonesia khususnya di Sultra.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga memberikan penghargaan panca warsa bagi 255 orang pembina pramuka dan penghargaan pramuka garuda kepada enam orang anggota pramuka.


Jumat, 02 September 2011

Raimuna Nasional 2012 Di Papua

Provinsi Papua mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah perhelatan akbar perkemahan Raimuna Gerakan Pramuka tahun 2012.
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Provinsi Papua, Amos Asmuruf SH di Biak, Senin, mengatakan jajaran Kwartir Cabang Pramuka kabupaten/kota se Papua diharapkan menyiapkan diri menyambut agenda nasional Raimuna nasional di tanah Papua.
"Sebagai tuan rumah Raimuna nasional kita patut berbangga sebab daerah ini dikunjungi sekitar 10.000 anggota Pramuka dari seluruh Indonesia," ungkap Amos.
Ia mengatakan, untuk menghadapi event nasional Pramuka di tanah Papua tahun 2012 pihak Kwarda Papua akan menyiapkan sarana fisik bumi perkemahan Pramuka di Buper Waena, terutama menyangkut fasilitas mandi cuci kakus (MCK).
Sedangkan sarana pendukung lainnya, lanjut Amos, seperti fasilitas gedung tempat kegiatan perkemahan bagi peserta sudah tersedia di areal Bumi Perkemahan Pramuka Buper Waena Kota Jayapura.
Menyinggung dampak kegiatan Pramuka di Papua, menurut Amos, cukup besar terutama dilihat dari peredaran uang yang masuk yang dibawa para peserta asal kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia untuk keperluan perkemahan Raimuna itu.
Bagi penduduk lokal seperti tukang ojek maupun pedagang sayur dan lain sebagainya, lanjutnya, akan mendapat penghasilan tambahan dari kegiatan Raimuna tingkat nasional yang berlangsung di Bumi Perkemahan Waena itu.
"Saya kira selama event nasional itu berlangsung akan banyak aktivitas peserta dari luar Papua berbelanja ke berbagai tempat di Papua sehingga memberikan kontribusi bagi penduduk setempat," ujar Amos.
Kata Raimuna berasal dari bahasa Ambai, daerah Yapen Timur, kabupaten Yapen Waropen, Papua. Raimuna berasal dari kata Rai dan Muna. Rai berarti sekelompok orang yang berkumpul untuk mencapai tujuan tertentu yang ditetapkan bersama. Sedangkan Muna adalah daya kekuatan jiwa seseorang yang berpengaruh baik dalam mencapai kesuksesan. Dengan demikian, raimuna memiliki arti sekelompok orang yang hidup dalam suatu kekuatan dengan dijiwai oleh sesuatu daya kekuatan yang selalu memberi semangat tinggi dalam mencapai tujuan.
Amos mengimbau, semua Bupati dan Walikota se Papua sebagai majelis pembimbing Gerakan Pramuka segera menyiapkan diri secara moral dan finansial guna mendukung agenda nasional Perkemahan Raimuna tingkat nasional..

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes