Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi pembina upacara pada peringatan Hari Pramuka ke-50 rahun yang dilangsungkan hari ini, Minggu (14/8/2011), di lapangan Gajah Mada, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur.
SBY berharap, tema besar peringatan Hari Pramuka ke-50, yaitu “Satu Pramuka untuk Satu Indonesia, Jayalah Indonesia,” dan dengan sub tema “Pramuka Penyelamat Generasi Muda” dengan motto “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan”, dapat dijadikan momentum untuk menumbuhkan karakter yang kuat dan berakhlak mulia pada seluruh generasi muda.
“Semoga peringatan setengah abad gerakan Pramuka ini dapat menjadi momentum untuk menumbuhkan bakat dan peran dalam membangun tunas muda yang berahklak mulia, kuat dan mempunyai daya saing yang tangguh,” kata SBY, yang juga tercatat sebagai anggota Pramuka Utama ini.
Dalam pidatonya, SBY menyampaikan gerakan Pramuka lahir sebagai satu-satunya organisasi yang mengedepankan budi pekerti mulia, semangat pratriotik dan bela negara. Ia menambahkan, sejarah telah mencatat dalam tinta emas, akan peran penting Pramuka sejak zaman kolonial hingga saat ini.
Dalam era pembangunan, sambungnya, gerakan Pramuka selalu mengambil tema besar untuk membangun pendidikan karakter. Menurutnya, Pramuka selalu relevan dengan perkembangan jaman dan memeiliki peran konstruksi untuk mencetak generasi muda yang berahklak mulia, kuat dan mempunyai daya saing yang tangguh.
“Kenapa pendidikan karakter sangat penting? Negara kita yang luas didirikan dengan pengorbanan besar para pendahulu kita. Hanya karakter yang mampu mengikat keragaman ini dengan rasa, paham dan semangat kebangsaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, bangsa Indonesia dapat tegak berdiri karena memiliki karakter pejuang dan tidak kenal kata menyerah. Baik itu ketika melawan penjajah, melawan kemiskinan, bangkit dari bencana alam dan lain sebagainya.
“Meskipun selalu ada tantangan, kita selalu teguh bersatu,” katanya.
Ia juga mengingatkan, sesungguhnya Indonesia adalah bangsa yang berbudi luhur, ramah, toleran dan penuh tenggang rasa dalam hubungan bernegara. “Itulah karakter tinggi yang harus kita gelorakan, kita jaga dan tidak boleh berubah serta mengalami erosi,” tandasnya.
Untuk itu, sambungnya, Presiden mengatakan, dirinya mendorong agar Pramuka melakukan revitalisasi. Melalui revitalisasi, diharapkan dapat meningkatkan fungsi dan eksistensi untuk mencetak para anggotanya agar lebih berkualitas. Menurutnya, banyak dukungan dan sumbangan dari pemerintah untuk mendorong revitalisasi Pramuka tersebut.
“Mari kita manfaatkan organisasi dan manajemen Pramuka. Ciptakan terobosan dan variasi untuk menciptakan program dan kedepankan materi semangat bela negara,” pungkasnya.
Sumber : http://www.pramuka.or.id/news/2011/08/15/sby-pramuka-harus-punya-daya-saing-yang-tangguh/